Selasa, 29 September 2015

jaringan komputer

Pengertian Jaringan Komputer

Jaringan Komputer adalah suatu sistem yang didalamnya terdiri dari dua atau lebih perangkat komputer serta perangkat - perangkat lainnya yang dibuat atau dirancang untuk dapat berkerja sama dengan tujuan agar dapat berkomunikasi, mengakses informasi, meminta serta memberikan layanan atau service antara komputer satu dengan yang lainnya.

Fungsi Dan Manfaat Jaringan Komputer

Banyak sekali keuntungan yang bisa dirasakan apabila kita mempunyai sebuah jaringan komputer, diantaranya adalah sebagai berikut :
  1. Dapat Menghemat Biaya. dengan adanya jaringan komputer sobat komputer dapat menekan biaya untuk kebutuhan perangkat - perangkat periperal, karena sumber daya yang ada bisa dibagi dan digunakan bersama - sama, salah satu contoh apabila kita mempunyai satu buah printer, printer tersebut dapat digunakan oleh banyak User atau pengguna. jadi sobat tidak perlu menyediakan satu printer untuk satu komputer.
  2. Mempercepat proses sharing data ( berbagi data ). Biasanya untuk berbagi data kita menggunakan perangkat tambahan semisal flashdisk,  akan tetapi dengan adanya jaringan komputer, transfer data akan lebih cepat bahkan dapat menjangkau jarak yang cukup jauh sekalipun. hal tersebut dapat mempermudah pengguna untuk mendapatkan file data yang diperlukan.
  3. Menjaga informasi agar tetap up-to-date dan andal. Dengan kita membuat jaringan komputer dengan sistem penyimpanan data yang terpusat serta dikelola dengan sangat baik pada komputer server, maka pengguna dapat mengaskses data dari berbagai tempat yang berbeda, dan dapat membatasi akses ke data tertentu sewaktu data tersebut sedang diproses.
Itu beberapa fungsi dan manfaat yang bisa sobat peroleh apabila sobat membangun sebuah sistem komputer yang terhubung dengan jaringan. jadi apabila sobat mempunyai lebih dari satu komputer baik itu dirumah atau dikantor, coba sobat membangun jaringan biar bisa menghemat pemakaian sumber daya yang dimiliki.

Jenis - Jenis  Jaringan Komputer

1. Berdasarkan Letak Geografisnya Atau Jangkauan

a. LAN ( Local Area Network )

Merupakan jaringan yang mencakup wilayah kecil, salah satu contoh adalah jaringan komputer yang berada dilingkup sekolah, kampus atau kantor.

b. MAN ( Metropolitan Area Network )

Merupakan sebuah jaringan yang berada di dalam satu kota dengan kecepatan transfer data tinggi yang menghubungkan beberapa kantor tetapi masih dalam satu wilayah kota.

c.WAN ( Wide Area Network )

Merupakan jaringan komputer yang mencakup area yang sangat luas, salah satu contoh dari WAN adalah jaringan antar wilayah, daerah, kota atau bisa jadi antar negara.
Untuk lebih jelas mengenai jenis jaringan ini, utopicomputer akan mengulasnya dalam artikel selanjutnya

2. Berdasarkan Fungsinya

a. Jaringan Komputer Peer to Peer

Merupakan model jaringan komputer dimana dalam jaringan tersebut, setiap komputer dapat difungsikan sebagai Client dan juga sebagai Server.

b. Jaringan Komputer Client Server

Merupakan sebuah model jaringan komputer dimana salah satu dari komputer difungsikan sebagai Server yang bertugas melayani komputer lain yang difungsikan sebagai Client. jadi dalam model jaringan ini komputer server biasanya didisain khusus dan hanya bertugas sebagai penyedia layanan yang dibutuhkan Client.
Untuk lebih jelas mengenai jenis jaringan berdasakan Fungsi, utopicomputer akan mengulasnya dalam artikel Perbedaan Jaringan Komputer Peer to Peer dan Client Server

3. Berdasarkan Topologinya

a. Jaringan Komputer Dengan Topologi Ring
b. Jaringan Komputer Dengan Topologi Bus
c. Jaringan Komputer Dengan Topologi Star
d. Jaringan Komputer Dengan Topologi Mesh
e. Jaringan Komputer Dengan Topologi Tree
Untuk lebih lengkap mengenai jenis jaringan berdasakan Topologinya utopicomputer akan mengulas lebih jauh mengenai Macam - Macam Topologi Jaringan Komputer.

4. Berdasarkan Media Transmisinya

a. Jaringan Komputer Menggunakan Media Kabel ( Wired Network )

Jenis jaringan komputer yang satu ini biasanya menggunakan media kabel sebagai media transmisinya ada Jenis jaringan ini disebut juga dengan jenis jaringan menggunakan media transmisi terpadu ( Guided Transmission Media ). beberapa kabel yang bisa digunakan untuk membuat model jaringan seperti ini diantaranya, Kabel Coaxial, Kabel TP ( STP dan UTP ), serta Kabel Fiber Optic.

b. Jaringan Komputer Tanpa Menggunakan Kabel ( Nirkable )

Jenis jaringan komputer ini menggunakan sistem gelombang sebagai media Transmisinya, jenis jaringan ini juga disebut sebagai jenis jaringan yang menggunakan media transmisi tidak terpandu ( Unguided transmission media ), beberapa contoh media yang bisa digunakan antara lain : Gelombang Mikro, Satelit dan Sinar Infra Merah.
Untuk lebih jelas mengenai jenis jaringan ini, utopicomputer akan mengulasnya dalam artikel selanjutnya

5. Berdasarkan Distribusi Sumber Transmisi Datanya

a. Jaringan Komputer Terpusat (Host Based Network)

Jenis Jaringan ini biasanya terdiri dari komputer client dan server dimana salah satu komputer client yang berfungsi sebagai perantara untuk dapat mengakses sumber informasi/data yang berasal dari komputer server

b. Jaringan Komputer Terdistribusi ( Distributed Network )

Jenis jaringan yang satu ini merupakan perpaduan antara beberapa jaringan terpusat sehingga terdapat beberapa komputer server yang saling berhubungan dengan klient dan membentuk sistem jaringan tertentu.
Ok mungkin ulasan mengenai Pengertian, Fungsi Serta Jenis Jaringan Komputer dapat bermanfaat bagi sobat sekalian, dan bisa manambah wawasan serta pengetahuan bagi yang membaca artikel ini, tetapi ulasan tadi masih belum detile, untuk artikel yang lebih detile tunggu ulasan mengenai jaringan berikutnya yaaa.



sumber:  https://www.utopicomputers.com/pengertian-fungsi-serta-jenis-jaringan-komputer/

bonek

Lirik Mars Bonek
Kami ini Bonek Mania,,
Kami selalu dukung Persebaya,,
Dimana kau berada,,
Disitu kami ada,,
Karna kami Bonek Mania,,

Kami ini Bonek Mania,,
Kami selalu dukung Persebaya,,
Dimana kau berada,,
Disitu kami ada,,
Karna kami Bonek Mania,,

Rek,, rek,, aku teko rek,,
Persebaya ndang wez menang'o,,
Tendang kene tendang kono,,
Ojok kesuwen,, ojok kesuwen,,
Ndang lebok'no,,

Rek,, rek,, aku teko rek,,
Persebaya ndang wez menang'o,,
Tendang kene tendang kono,,
Ojok kesuwen,, ojok kesuwen,,
Ndang lebok'no,,

Mendingan,, mendingan,, 
Kita harus menang,,
Satukan tekadmu,, raihlah prestasimu,,
Majulah,, majulah,, ayo Persebaya,,
Disini,, Bonek mendukungmu,,

Persebayaku,, Persebayaku,,
Kami bangga mendukungmu,,
Persebayaku,, Persebayaku,,
Kami bangga mendukungmu,,

Preman Pensiun

Sinetron Preman Pensiun yang tayang di RCTI ini sekarang lagi di gandrungi dan mampu menyedot perhatian para penonton televisi di Indonesia,sinetron ini bergenre serial komedi yang menceritakan tentang kelompok preman yang menguasai daerah sekitar terminal,pasar dan jalanan di wilayah Bandung.
Sinetron ini digarap secara apik namun menghibur dengan perpaduan nuansa sunda yang khas sinetron ini mampu menghibur pemirsa dirumah sehingga ratingnya pun naik tajam,sinetron yang bercerita tentang kelompok preman yang dipimpin oleh Kang Bahar (Didi Petet) yang mempunyai tangan kanan bernama Kang Mus (Muslihat) . inti dari cerita ini seorang pemimpin yang bernama kang bahar pensiun dari dunia premanisme setelah ditinggal istrinya wafat.


Untuk lebih jelas tentang cerita sinetron preman pensiun ini dapat anda lihat dan tonton di rcti setiap sore dari senin s/d sabtu jam 5 sore.bagi anda yang belum tahu nama nama pemain di sinetron preman pensiun dapat anda simak tabel dibawah ini

Berikut Daftar Nama Pemain Preman Pensiun 1 dan Preman Pensiun 2




Didi Petet (Kang Bahar)
Epy Kusnandar
Kang Mus (Muslihat)
Ike Muti  Khadijah
Ike Muti  Khadijah (Istri Kang Bahar)
Tya Arifin
Tya Arifin (Kinanti)
Ridwan Ghani
Ridwan Ghani (Adit)
Soraya Rasyid
Soraya Rasyid (Imas)
Sandy Tile (Amin)
Sandy Tile (Amin)
Mat Drajat
Mat Drajat (Komar)
Ikang Sulung
Ikang Sulung (Jamal)
Muhammad Jamasari
Muhammad Jamasari (Gobang)
Roy Chunonk
Roy Chunonk
 (Maman Suherman)
Andra Manihot (Dikdik)
Fajar Khuto (Ujang)
Pangeran Tyson
Pangeran Tyson (Jony)
Fadli Iwan
Fadli Iwan (Tyson)
Dicky Satria
Dicky Satria  (Jupri)
Safira Eneng SafiraEneng 
(Anak Kang Mus)
Vina M Verina Esih
Vina M Verina Esih 
(Istri Kang Mus)
Hj. Isye Sumarni Emak
Hj. Isye Sumarni Emak (Mertua Kang Mus)


Nining Yuningsih
Nining Yuningsih (Edoh)
Isnurul Destyana  Bebeb
Isnurul Destyana
  (Istri Kang Komar)
Icuk Nugroho
Icuk Nugroho (Saep)
Ucup Palentin
Ucup Palentin (Ubed)
Dewi Novitasari
Dewi Novitasari (Dewi)
Romyan Fauzan
Romyan Fauzan (Uyan)
Reynaldi Hrp
Reynaldi Hrp (Alex)
Cika
Cika (Yuyun)
Mutiara Dea Wardany

Mutiara Dea Wardany; (Keponakan Kang Mus)
Kang Ica (pipit)
Deny Firdaus (Murad)

pantai GK

Deretan 12 Pantai Indah Menawan di Gunung Kidul Yogyakarta, Tempat Wista Terindah - Apa yang akan anda pikirkan jika mendengar tema "Pantai di Yogyakarta" ? Orang dari luar daerah pasti akan teringat dengan Pantai Parangtritis, yang memang menjadi salah satu destinasi wisata favorit di Yogyakarta. Namun tahu kah anda jika Pantai di Yogyakarta tidak hanya Parangtritis ? Di wilayah Provinsi Yogyakarta sebelah selatan-timur, terdapat sebuah kabupaten yang bernama Kabupaten Gunung Kidul. Kabupaten Gunung Kidul memiliki batas langsung dengan Samudera Hindia. Hal itu menyebabkan banyak terdapat Pantai di kabupaten Gunung Kidul dan uniknya hampir semua pantai di Gunung Kidul ini memiliki pemandangan yang luar biasa cantik dan menarik.

Kebanyakan Pantai di Gunung Kidul memiliki ombak yang besar serta pasir pantai yang berwarna putih. Sebagian pantai di Gunung Kidul Yogyakarta ini malah masih sepi, sehingga banyak yang memanfaatkannya untuk camping. Acara seperti ini sangat cocok untuk acara-acara khusus yang diikuti tidak banyak orang. Pada malam hari mereka bisa membuat api unnggun dan menikmati suasana malam di pantai. Tapi untuk saat ini keindahan wisata pantai di Gunung Kidul ini sudah banyak diketahui oleh banyak wisatawan sehingga pada hari-hari libur selalu ramai dikunjungi pengunjung.
Berikut adalah Deretan 12 Pantai Indah Menawan di Gunung Kidul Yogyakarta :

1. Pantai Baron

Pesona Pantai Baron di Gunung Kidul Yogyakarta ini sudah menjadi salah satu daya tarik tersendiri terhadap Kabupaten Gunung Kidul. Pantai ini memiliki deburan ombak yang deras ditambah lagi dengan keberadaan sungai air tawar yang menambah keindahan pantai yang sudah terkenal ini. Pada musim-musim liburan seperti pada saat liburan lebaran, biasanya di lokasi wisata ini ditampilkan pertunjukan dangdut, yang menambah semaraknya lokasi wisata pantai.

2. Pantai Krakal

Pantai Krakal merupakan obyek wisata pantai di Gunung Kidul yang akan kita bahas selanjutnya. Pantai ini memiliki ciri khas berupa garis pantai yang panjang. Bahkan garis pantai Pantai Krakal diklaim sebagai yang terpanjang di Kabupaten Gunung Kidul. Selain garis pantai yang panjang, Pantai Krakal memiliki air laut yang bening sehingga sangat cocok untuk berenang. Namun tetap harus hati-hati ya karena pada dasarnya pantai ini memiliki ombak yang besar.



3. Pantai Kukup

Pantai yang indah selanjutnya di Gunung Kidul adalah Pantai Kukup yang lokasinya masih berdekatan dengan Pantai baron. Pantai ini memiliki ciri khas berupa adanya Pulau Jumino yang terdapat di Pantai Kukup ini. Pulau ini sebenarnya adalah berupa karang besar yang terdapat di Pantai Kukup. Untuk menjangkau Pulau ini telah disediakan jembatan penghubung. Jika sudah ada di Pulau Jumino, anda dapat menikmati indhnya Pantai Kukup dari ketinggian yang tentunya sangat menawan sekali.

4. Pantai Indrayanti

Pantai Indrayanti di Gunung Kidul sempat menjadi kontroversi karena pengelolaannya yang dipegang ole pihak swasta. Pantai ini sempet akan ditutup oleh Pemda DIY terkait masalah perizinan pengelolaan Pantai Indrayanti. Tetapi karena dikelola swasta sebenarnya menjadikan tempat ini lebih bersih dan lebih terawat. Di sepanjang Pantai Indrayanti terdapat gazebo dan restoran yang siap memanjakan pengunjung dengan hidangan khas laut yang sangat nikmat.

5. Pantai Sundak

Pantai Indah di di Gunung Kidul selanjutnya adalah Pantai Sundak. Pantai ini sebenarnya berukuran kecil, namun tetap memiliki keindahan yang menjadikannya dikunjungi banyak wisatawan. Di Pantai Sundak terdapat hamparan karang yang menjadi tempat tinggal biota laut. Pengunjung dapat menyusuri karang ini sambil melihat pemandangan di bawah karena air laut Pantai Sundak sangat bening. Namun hati-hati ya, siapa tahu ada binatang laut yang berbahaya apabila terkena kaki kita.

6. Pantai Drini

Pantai selanjutnya yang ada di Gunung Kidul Yogyakarta adalah Pantai Drini. Pantai ini juga memiliki pemandangan alam pantai yang super eksotis. Pantai Drini memiliki ombak yang tidak terlalu besar, karena di pantai Drini terlindung oleh beberapa bukit karang. Di Pantai drini anda juga dapat bermain air dan melihat beberapa biota laut yang biasanya berada di dasar karang.




7. Pantai Wediombo

Sesua dengan namanya, Wedi Ombo yang memiliki arti Pasir yang luas, Pantai ini memiliki garis pantai yang cukup panjang dan luas. Hamparan pasir menghiasi salah satu tempat wsiata pantai yang belum banyak terjamah ini. Selain pemandangannya yang indah, lokasi Pantai Wedi Ombo ini juga dijadikan sebagai tempat pemancingan ikan laut. Mereka yang berminat memancing biasanya akan mencari tempat strategis di atas tebing-tebing karang yang ada di sekitar Pantai Wedi Ombo.


8. Pantai Watu Kodok

Jika anda menginginkan tempat wisata pantai yang masih bersih dan asri di Kabupaten Gunung Kidul Yogyakarta maka anda harus mengunjungi Pantai Watu Kodok. Pantai Watu Kodok terdapat di Desa Kemadang, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Gunungkidul Daerah Istimewa Yogyakarta. DInamakan Watu Kodok karena di pantai ini terdapat batu yang bentuknya menyerupai kodok.




9. Pantai Sadranan

Pantai Sadranan merupakan salah satu pantai di Gunung Kidul yang masih sepi. Pantai ini memiliki ombak yang indah serta hamparan pasir putih yang menawan. Namun karena memang belum banyak dilakukan pembenahan maka belum banyak fasilitas yang tersedia. Namun hal itu artinya pantai ini masih belum banyak dikunjungin sehingga jika anda ke tempat ini seperti berlibur ke pantai milik pribadi, hehe.



10. Pantai Sepanjang

Pantai Sepanang merupakan pantai di Gunung Kidul Yogyakarta yang memiliki garis pantai yang panajng, sesuai dengan namanya. Garis pantai yang panjang ini dilengkapidengan adanya hamparan pasir pantai yang berwarna putih. Hal itu yang menjadikan pantai Sepanjang dijuluki Pantai Kutanya Jawa. Penasaran bukan ? Makanya kalau ke Yogyakarta jangan lupa mampir ke Deretan Pantai Indah Menawan di Gunung Kidul Yogyakarta ya.



11. Pantai Jogan

Lanjut ya kita bahas Pantai Indah di Gunung Kidul Yogyakartanya. Pantai selanjutnya adalah Pantai Jogan. Namanya cukup unik ya. Pantai ini memiliki keunikan tersendiri dibandingkan dengan pantai-pantai lainnya di Gunung Kidul. Keunikan tersebut dapat terlihat dari adanya air terjun yang terdapat di bibir pantai Jogan. Meskipun ukurannya tidak terlalu besar, namun keberadaan air terjun ini menambah eksotisme Pantai Jogan Yogyakarta. Pantai Jogan ini terdpat di Desa Purwodadi, Kecamatan Tepus Kabupaten Gunung Kidul Yogyakarta.

12. Pantai Siung

Tempat Wisata Pantai di Kabupaten Gunung Kidul Yogyakarta memang tiada habisnya. Selanjutnya yang akan kita bahas sebagai penutup dari daftar 12 wista pantai di Gunung Kidul ini adalah Pantai Siung. Pantai Siung menawarkan keindahan alam pantai yang berbeda dari pantai lainnya. Keindahan alam ini berupa adanya hamparan batu karang yang kokoh berdiri di pantai ini. Selain itu terdpat juga 250 jalur panjat tebing yang diakui oleh dunia internasional, sehingga menjadikan pantai ini sebagai tujuan wisata para pecinta alam di Indonesia.


Jangan lupa baca informasi wisata lainnya di :
Tempat Wisata di Yogyakarta Lengkap
Tempat Wisata Goa Terindah di Gunung Kidul Yogyakarta

Demikian tadi Deretan 12 Pantai Indah Menawan di Gunung Kidul Yogyakarta pilihan kami dari admin tempatwisatadaerah.blogspot.com semoga dapat dijadikan sebagai rujukan untuk menentukan tujuan wisata saat musim liburan tiba. Oh ya untuk memperlancar liburn anda, sebaiknya anda membooking hotel yang ada di Gunung Kidul Yogyakarta jauh-jauh hari karena Hotel disana saat liburan biasanya penuh dengan para wisatawan.

Selasa, 15 September 2015

Indobolanews.com – Profil 18 Klub Peserta ISL 2015 ,Nama Stadion , Nama Suporter dan Julukan Tim
Ini dia Profil Tim / Klub peserta Kompetisi ISL 2015 dari Nama Stadion , Nama Suporter dan Julukan Tim/klub yang terdiri dari 18 klub Indonesia Super league 2015 kali ini . rencana akan di penuhi dengan 20 tim musim ini dibatalkan dengan alasan Modal satu tim tak memadai dan terpaksa harus undur diri dari ajang bergengsi Sepak Bola Level klub Nasional tersebut .

Profil tim ISL 2015 , Nama Stadion dan Julukan tim kali ini kami hadirkan dalam rangka menyambut datangnya kompetisi ISL 2015 yang tinggal beberapa hari lagi kedepan , tentunya data data seperti itu akan dibutuhkan oleh banyak masyarakat bola , libur berbulan bulan bisa saja kita Lupa , dengan artikel ini kita segarkan kembali ingatan kita tentang Julukan tim , Suporter dan Stadion ISL 2015 ,
Beberapa tim akan menggunakan Stadion milik daerah lain untuk digunakan sebagai markas Home Match seperti Persiram yang akan menggunakan Stadion Maguwo Harjo Sleman DIY , dan sebelumnya PSM Makassar harus menggunakan kandang Stadion Gelora Bung Tomo namun kini sudah dipasikan akan menggunakan stadion di kampunya sendiri Stadion MAttalata , sementara itu PBR yang dikabarkan mengusulkan stadionPAttriot sebagai home nya ternyata belum mendapatkan restu , Musim lalu PBR join dengan Persib di SI JAlak haupat namun musim ini belum tentu .
1. Persib Bandung
Berdiri: 14 Maret 1933
Julukan : Maung Bandung, Pangeran Biru
Suporter : Bobotoh, Viking
Stadion : Si jalak Harupat
Pelatih : Djanur
2. Persipura Jayapura
Berdiri: 1963
Julukan : Mutiara Hitam, Elang Papua
Suporter : Persipura Mania
Stadion : Mandala
Pelatih :Osvaldo Lessa
3. Arema Cronus
Berdiri: 11 Agustus 1987
Julukan : Singo Edan
Suporter : Aremania – Aremanita
Stadion : Kanjuruhan dan Gajayana
Pelatih : Suharno
4. Pelita Bandung Raya
Berdiri: 11 November 1986
Julukan : The Boys are Back
Suporter : Young Guns & Roses, Ultras PBR
Stadion : –
Pelatih :Dejan antonic
5. Mitra Kukar FC
Berdiri: 2003
Julukan : Barisan Kukar, Naga Mekes
Suporter : Mitman – Mitgirl
Stadion : Aji Imbut
Pelatih :Scott copper
6. Semen Padang FC
Berdiri: 30 November 1980
Julukan : Kabau Sirah (Kerbau Merah)
Suporter : Spartacks, The Kmers
Pelatih : Nil Maizar
Stadion : Gor Haji Agus Salim
7. Persebaya Surabaya
Berdiri: 2010
Julukan : Buaya Hijau, Bajul Ijo, Green Crocodile, Kekuatan Hijau, Green Force
Suporter : Bonek, Yayasan Suporter Surabaya
Stadion : Gelora Bung Tomo
Pelatih :Ibnu Grahan
8. Persija Jakarta
Berdiri: 28 November 1928
Julukan : Macan Kemayoran
Suporter : The Jak Mania
Sadion : GBK
Pelatih :RD
9. Persela Lamongan
Berdiri: 18 April 1967
Julukan : Laskar Joko Tingkir, Lumba-Lumba biru
Suporter : LA. Mania
Stadion : Surajaya
Pelatih :Iwan Setiawan
10. Sriwijaya FC
Berdiri: 2004
Julukan : Elang Andalas, Laskar Wong Kito
Suporter : Singa Mania – S-Mania
Stadion : Jakabaring
Pelatih :Liestiadi
11. Persegres Gresik United
Berdiri: 2 Desember 2005
Julukan : Rusa Bawean
Suporter : Ultras Mania, Gress Mania
Stadion : Tridarma
Pelatih :
12. Barito Putera FC
Berdiri: 21 April 1988
Julukan : Bekantan Hamuk, Laskar Antasari, Tim Seribu Sungai
Suporter : Barito Mania (Bartman), Barito Mania, Laskar mania, North District Yellow Boys, Askar Demang Lehman.
Stadion : Demang Lehman
Pelatih :Salahudin
13. Bali United Pusam FC
Berdiri: 1989 (Persisam)
Julukan : Pesut Mahakam
Suporter : Laskar Badai Mahakam, Ultras Pusam, Supersam
Stadion : Kapten Dipta
Pelatih :Edi simon badawi
14. Persiba Balikpapan
Berdiri: 1950
Julukan : Beruang Madu, Selicin Minyak
Suporter : Persiba Fans Club (PFC) – Balistik
Stadion : Stadion Persiba
Pelatih :
15. PSM Makassar
Berdiri: 2 November 1915
Julukan : Juku Eja (Ikan Merah), Pasukan Ramang, Ayam Jantan dari Timur
Suporter : The Macz Man
Stadion : Mattalata /Mattoangin
Pelatih :Alfred riedl
16. Perseru Serui
Berdiri: 1970
Julukan : Cendrawasih Jingga, Si Hitam Jingga (The Black Orange)
Suporter : Serui Mania
Stadion : Marora
Pelatih :Agus setyono
17. Persiram Raja Ampat
Berdiri: 11 April 2004
Julukan : Laskar Bahari, Pari manta
Suporter : Laskar Dewa Laut
Stadion : MAguwo Harjo Sleman
Pelatih :Eduard Tjong
18. Pusamania Borneo FC
Berdiri: 7 Maret 2014
Julukan : Pesut Etam
Suporter : Pusamania
Stadion : Segiri
Pelatih :Arcan Iuri

pelayanan prima

PENGERTIAN, TUJUAN DAN MANFAAT PELAYANAN PRIMA

PENGERTIAN, TUJUAN DAN MANFAAT PELAYANAN PRIMA
A. Pengertian
1. Pelayanan
Secara etimologis, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Dahlan, dkk., 1995:646) menyatakan pelayanan ialah ”usaha melayani kebutuhan orang lain”. Pelayanan pada dasarnya adalah kegiatan yang ditawarkan kepada konsumen atau pelanggan yang dilayani, yang bersifat tidak berwujud dan tidak dapat dimiliki. Sejalan dengan hal tersebut, Normann (1991:14) menyatakan karakteristik pelayanan sebagai berikut:
a. Pelayanan bersifat tidak dapat diraba, pelayanan sangat berlawanan sifatnya dengan barang jadi.
b. Pelayanan pada kenyataannya terdiri dari tindakan nyata dan merupakan pengaruh yang bersifat tindakan sosial.
c. Kegiatan produksi dan konsumsi dalam pelayanan tidak dapat dipisahkan secara nyata, karena pada umumnya terjadi dalam waktu dan tempat bersamaan.
Karakteristik tersebut dapat menjadi dasar pemberian pelayanan terbaik. Pengertian lebih luas disampaikan Daviddow dan Uttal (Sutopo dan Suryanto, 2003:9) bahwa pelayanan merupakan usaha apa saja yang mempertinggi kepuasan pelanggan.
Pelayanan publik yang dimaksud dalam Keputusan Menpan Nomor 63 Tahun 2003 (Menpan, 2003:2) adalah ”segala kegiatan pelayanan yang dilaksanakan oleh penyelenggara pelayanan publik sebagai upaya pemenuhan kebutuhan penerima pelayanan maupun pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan.” Sejalan dengan Rancangan Undang Undang Pelayanan Publik (Republik Indonesia, 2007:2) memaknai bahwa ”pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan dasar sesuai dengan hak-hak sipil setiap warga negara dan penduduk atas suatu barang, jasa, dan atau pelayanan administrasi yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik.”
Ada tiga fungsi pelayanan umum (publik) yang dilakukan pemerintah yaitu environmental service, development service dan protective service. Pelayanan oleh pemerintah juga dibedakan berdasarkan siapa yang menikmati atau menerima dampak layanan baik individu maupun kelompok. Konsep barang layanan pada dasarnya terdiri dari barang layanan privat (private goods) dan barang layanan kolektif (public goods).
2. Pelayanan Prima
Pelayanan prima merupakan terjemahan istilah ”excellent service” yang secara harfiah berarti pelayanan terbaik atau sangat baik. Disebut sangat baik atau terbaik karena sesuai dengan standar pelayanan yang berlaku atau dimiliki instansi pemberi pelayanan. Hakekat pelayanan publik adalah pemberian pelayanan prima kepada masyarakat yang merupakan perwujudan kewajiban aparatur pemerintah sebagai abdi masyarakat. Agenda perilaku pelayanan sektor publik (SESPANAS LAN dalam Nurhasyim, 2004:16) menyatakan bahwa pelayanan prima adalah:
a. Pelayanan yang terbaik dari pemerintah kepada pelanggan atau pengguna jasa.
b. Pelayanan prima ada bila ada standar pelayanan.
c. Pelayanan prima bila melebihi standar atau sama dengan standar. Sedangkan yang belum ada standar pelayanan yang terbaik dapat diberikan pelayanan yang mendekati apa yang dianggap pelayanan standar dan pelayanan yang dilakukan secara maksimal.
d. Pelanggan adalah masyarakat dalam arti luas; masyarakat eksternal dan internal.
Sejalan dengan hal itu pelayanan prima juga diharapkan dapat memotivasi pemberi layanan lain melakukan tugasnya dengan kompeten dan rajin. ”Excellent Service in the Civil Service refers to service discharged by a civil servant that exceeds the requirements of normal responsibilities for the post in terms of quality or output. The service is exemplary and motivates other civil servants to discharge their duties diligently and competently.” (http.www.mampu.gov.my,1993). Pelayanan umum dapat diartikan memproses pelayanan kepada masyarakat / customer, baik berupa barang atau jasa melalui tahapan, prosedur, persyaratan-persyaratan, waktu dan pembiayaan yang dilakukan secara transparan untuk mencapai kepuasan sebagaimana visi yang telah ditetapkan dalam organisasi.
Pelayanan Prima sebagaimana tuntutan pelayanan yang memuaskan pelanggan/masyarakat memerlukan persyaratan bahwa setiap pemberi layanan yang memiliki kualitas kompetensi yang profesional, dengan demikian kualitas kompetensi profesionalisme menjadi sesuatu aspek penting dan wajar dalam setiap transaksi
3. Standar Pelayanan.
Standar pelayanan merupakan ukuran yang telah ditentukan sebagai suatu pembakuan pelayanan yang baik. Standar pelayanan mengandung baku mutu pelayanan. Pengertian mutu menurut Goetsch dan Davis (Sutopo dan Suryanto, 2003:10) merupakan kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan pihak yang menginginkannya.
Dalam teori pelayanan publik, pelayanan prima dapat diwujudkan jika ada standar pelayanan minimal (SPM). SPM (http://www.unila.ac.id/~fisip-admneg/mambo-, 2007) adalah tolok ukur yang dipergunakan sebagai pedoman penyelenggaraan pelayanan dan acuan penilaian kualitas pelayanan sebagai komitmen atau janji dari penyelenggara negara kepada masyarakat untuk memberikan pelayanan yang berkualitas.
Dalam Rancangan Undang Undang Pelayanan Publik (Republik Indonesia, 2007:7) standar pelayanan ini setidaknya-tidaknya berisi tentang: dasar hukum, persyaratan, prosedur pelayanan, waktu penyelesaian, biaya pelayanan, produk pelayanan, sarana dan prasarana, kompetensi petugas pemberi pelayanan, pengawasan intern, penanganan pengaduan, saran dan masukan dan jaminan pelayanan.
Jika suatu instansi belum memiliki standar pelayanan, maka pelayanan disebut prima jika mampu memuaskan pelanggan atau sesuai harapan pelanggan. Instansi yang belum memiliki standar pelayanan perlu menyusun standar pelayanan sesuai tugas dan fungsinya agar tingkat keprimaan pelayanan dapat diukur. Kepuasan masyarakat ini merupakan salah satu ukuran berkualitas atau tidaknya pelayanan publik yang diberikan oleh aparat birokrasi pemerintah. Bersandarkan pada SPM ini, seharusnya pelayanan publik yang diberikan (pelayanan prima) oleh birokrasi pemerintah memiliki ciri sebagaimana dirumuskan dalam kebijakan strategis melalui Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (PAN) Nomor 63/Kep/M.PAN/7/2003 (Menpan, 2003:2) tentang Pedoman Umum Penyelenggaraaan Pelayanan Publik yang meliputi Kesederhanaan, Kejelasan, Kepastian Waktu, Akurasi, Keamanan, Tanggung Jawab, Kelengkapan Sarana dan Prasarana, Kemudahan Akses, Kedisiplinan, Kesopanan dan Keramahan serta Kenyamanan. Inilah potret pelayanan publik dambaan setiap warga masyarakat Indonesia setelah munculnya gerakan reformasi 1998
4. Barang Layanan
Barang layanan dapat dibagi menjadi empat kelompok (Savas dalam Sutopo dan Suryanto, 1987:10-12) :
a. Barang yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan individu yang bersifat pribadi. Barang privat (private goods) ini tidak ada konsep tentang penyediaannya, hukum permintaan dan penawaran sangat tergantung pada pasar, produsen akan memproduksi sesuai kebutuhan masyarakat dan bersifat terbuka. Penyediaan barang layanan yang bersifat barang privat ini dapat mengikuti hukum pasar, namun jika pasar mengalami kegagalan dan demi kesejahteraan publik, maka pemerintah dapat melakukan intervensi.
b. Barang yang digunakan bersama-sama dengan membayar biaya penggunaan (toll goods). Penyediaan toll goods dapat mengikuti hukum pasar di mana produsen akan menyediakan permintaan terhadap barang tersebut. Barang seperti ini hampir sama seperti barang privat. Penyediaan barang ini di beberapa negara dilakukan oleh negara sehingga merupakan barang privat yang dikonsumsi secara bersama-sama.
c. Barang yang digunakan secara bersama-sama (collective goods). Penyediaannya tidak dapat dilakukan melalui mekanisme pasar. Barang ini digunakan secara terus-menerus, bersama-sama dan sulit diukur tingkat pemakaiannya bagi tiap individu sehingga penyediaannya dilakukan secara kolektif yaitu dengan membayar pajak.
d. Barang yang digunakan dan dimiliki umum (common pool goods). Penyediaan dan pengaturan barang ini dilakukan oleh pemerintah karena pengguna tidak bersedia membayar untuk penggunaannya.
Keempat jenis barang di atas dalam kenyataannya sulit dibedakan karena setiap barang tidak murni tergolong ke dalam karakteristik suatu jenis barang secara tegas.
Barang yang bersifat publik murni (pure public goods) biasanya memiliki tiga karakteristik (Olson dan Rachbini dalam Sutopo dan Suryanto, 2003:12):
a. Penggunaannya tidak dimediasi oleh transaksi bersaing (non-rivalry) sebagaimana barang ekonomi biasa;
b. Tidak dapat diterapkan prinsip pengecualian (non-excludability);
c. Individu yang menikmati barang tersebut tidak dapat dibagi yang artinya digunakan secara individu (indisible).
5. Proses Pelayanan
Pelayanan merupakan suatu proses. Proses tersebut menghasilkan suatu produk yang berupa pelayanan kemudian diberikan kepada pelanggan. Pelayanan dapat dibedakan menjadi tiga kelompok (Gonroos dalam Sutopo dan Suryanto, 2003:13):
a. Core service
Core service adalah pelayanan yang diberikan kepada pelanggan sebagai produk utamanya. Misalnya untuk hotel berupa penyediaan kamar. Perusahaan dapat memiliki beberapa core service, misalnya perusahaan penerbangan menawarkan penerbangan dalam negeri dan luar negeri.
b. Facilitating service
Facilitating service adalah fasilitas pelayanan tambahan kepada pelanggan. Misalnya pelayanan “check in” dalam penerbangan. Facilitating service merupakan pelayanan tambahan yang wajib.
c. Supporting service
Supporting service adalah pelayanan tambahan untuk meningkatkan nilai pelayanan atau membedakan dengan pelayanan pesaing. Misalnya restoran di suatu hotel.
Janji pelayanan (service offering) merupakan suatu proses yaitu interaksi antara pembeli (pelanggan) dan penjual (penyedia layanan). Pelayanan meliputi berbagai bentuk. Pelayanan perlu ditawarkan agar dikenal dan menarik perhatian pelanggan. Pelayanan yang ditawarkan merupakan “janji” dari pemberi layanan kepada pelanggan yang wajib diketahui agar pelanggan puas.
B. Tujuan dan Manfaat
Tujuan pelayanan prima adalah memberikan pelayanan yang dapat memenuhi dan memuaskan pelanggan atau masyarakat serta memberikan fokus pelayanan kepada pelanggan. Pelayanan prima dalam sektor publik didasarkan pada aksioma bahwa “pelayanan adalah pemberdayaan”. Pelayanan pada sektor bisnis berorientasi profit, sedangkan pelayanan prima pada sektor publik bertujuan memenuhi kebutuhan masyarakat secara sangat baik atau terbaik.
Perbaikan pelayanan sektor publik merupakan kebutuhan yang mendesak sebagai kunci keberhasilan reformasi administrasi negara. Pelayanan prima bertujuan memberdayakan masyarakat, bukan memperdayakan atau membebani, sehingga akan meningkatkan kepercayaan (trust) terhadap pemerintah. Kepercayaan adalah modal bagi kerjasama dan partisipasi masyarakat dalam program pembangunan.
Pelayanan prima akan bermanfaat bagi upaya peningkatan kualitas pelayanan pemerintah kepada masyarakat sebagai pelanggan dan sebagai acuan pengembangan penyusunan standar pelayanan. Penyedia layanan, pelanggan atau stakeholder dalam kegiatan pelayanan akan memiliki acuan tentang bentuk, alasan, waktu, tempat dan proses pelayanan yang seharusnya.
C. Rangkuman
1. Pelayanan prima merupakan kegiatan pelayanan yang dilaksanakan oleh penyelenggara pelayanan publik sebagai upaya pemenuhan kebutuhan penerima pelayanan maupun pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan secara baik atau minimal sesuai dengan standar pelayanan yang telah ditentukan.
2. Tujuan pelayanan prima adalah memberikan pelayanan yang dapat memenuhi dan memuaskan kebutuhan serta berfokus kepada pelanggan/masyarakat secara sangat baik atau terbaik.
3. Pelayanan prima bermanfaat bagi upaya peningkatan kualitas pelayanan pemerintah kepada masyarakat sebagai pelanggan dan sebagai acuan pengembangan penyusunan standar pelayanan.
DAFTAR REFERENSI
Dahlan, Alwi, dkk. 1995. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
.Menteri Negara Koordinator Pengawasan Pembangunan dan Pendayagunaan Aparatur Negara. 1998. Surat Edaran Menko Wasbangpan Nomor 56/MK.WASBANGPAN 6/98 Tahun 1998 Tentang Penataan dan Perbaikan Pelayanan Umum. Jakarta.
Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara. 2003. Surat Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 63 Tahun 2003 Tentang Pedoman Tata Laksana Pelayanan Umum. Jakarta.
Normann. 1991. Service Management. Chicester, England: Wiley & Son.
Nurhasyim. 2004. Pengembangan Model Pelayanan Haji Departemen Agama Berdasarkan Prinsip Reinventing Government Yang Berorientasi Pada Pelanggan di Kabupaten Gresik. Tesis. Surabaya: Program Pasca Sarjana Universitas Airlangga
Republik Indonesia. 2007. Rancangan Undang-Undang Pelayanan Publik. Jakarta: Sekretariat Negara Republik Indonesia.
Sutopo dan Suryanto, Adi. 2003. Pelayanan Prima. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
www.mampu.gov.my.1993 diakses 10 Agustus 2007
www.unila.ac.id/fisip-admneg/mambo. 2007 diakses 10 Agustus 2007.






PENGERTIAN, TUJUAN DAN MANFAAT PELAYANAN PRIMA

PENGERTIAN, TUJUAN DAN MANFAAT PELAYANAN PRIMA
A. Pengertian
1. Pelayanan
Secara etimologis, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Dahlan, dkk., 1995:646) menyatakan pelayanan ialah ”usaha melayani kebutuhan orang lain”. Pelayanan pada dasarnya adalah kegiatan yang ditawarkan kepada konsumen atau pelanggan yang dilayani, yang bersifat tidak berwujud dan tidak dapat dimiliki. Sejalan dengan hal tersebut, Normann (1991:14) menyatakan karakteristik pelayanan sebagai berikut:
a. Pelayanan bersifat tidak dapat diraba, pelayanan sangat berlawanan sifatnya dengan barang jadi.
b. Pelayanan pada kenyataannya terdiri dari tindakan nyata dan merupakan pengaruh yang bersifat tindakan sosial.
c. Kegiatan produksi dan konsumsi dalam pelayanan tidak dapat dipisahkan secara nyata, karena pada umumnya terjadi dalam waktu dan tempat bersamaan.
Karakteristik tersebut dapat menjadi dasar pemberian pelayanan terbaik. Pengertian lebih luas disampaikan Daviddow dan Uttal (Sutopo dan Suryanto, 2003:9) bahwa pelayanan merupakan usaha apa saja yang mempertinggi kepuasan pelanggan.
Pelayanan publik yang dimaksud dalam Keputusan Menpan Nomor 63 Tahun 2003 (Menpan, 2003:2) adalah ”segala kegiatan pelayanan yang dilaksanakan oleh penyelenggara pelayanan publik sebagai upaya pemenuhan kebutuhan penerima pelayanan maupun pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan.” Sejalan dengan Rancangan Undang Undang Pelayanan Publik (Republik Indonesia, 2007:2) memaknai bahwa ”pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan dasar sesuai dengan hak-hak sipil setiap warga negara dan penduduk atas suatu barang, jasa, dan atau pelayanan administrasi yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik.”
Ada tiga fungsi pelayanan umum (publik) yang dilakukan pemerintah yaitu environmental service, development service dan protective service. Pelayanan oleh pemerintah juga dibedakan berdasarkan siapa yang menikmati atau menerima dampak layanan baik individu maupun kelompok. Konsep barang layanan pada dasarnya terdiri dari barang layanan privat (private goods) dan barang layanan kolektif (public goods).
2. Pelayanan Prima
Pelayanan prima merupakan terjemahan istilah ”excellent service” yang secara harfiah berarti pelayanan terbaik atau sangat baik. Disebut sangat baik atau terbaik karena sesuai dengan standar pelayanan yang berlaku atau dimiliki instansi pemberi pelayanan. Hakekat pelayanan publik adalah pemberian pelayanan prima kepada masyarakat yang merupakan perwujudan kewajiban aparatur pemerintah sebagai abdi masyarakat. Agenda perilaku pelayanan sektor publik (SESPANAS LAN dalam Nurhasyim, 2004:16) menyatakan bahwa pelayanan prima adalah:
a. Pelayanan yang terbaik dari pemerintah kepada pelanggan atau pengguna jasa.
b. Pelayanan prima ada bila ada standar pelayanan.
c. Pelayanan prima bila melebihi standar atau sama dengan standar. Sedangkan yang belum ada standar pelayanan yang terbaik dapat diberikan pelayanan yang mendekati apa yang dianggap pelayanan standar dan pelayanan yang dilakukan secara maksimal.
d. Pelanggan adalah masyarakat dalam arti luas; masyarakat eksternal dan internal.
Sejalan dengan hal itu pelayanan prima juga diharapkan dapat memotivasi pemberi layanan lain melakukan tugasnya dengan kompeten dan rajin. ”Excellent Service in the Civil Service refers to service discharged by a civil servant that exceeds the requirements of normal responsibilities for the post in terms of quality or output. The service is exemplary and motivates other civil servants to discharge their duties diligently and competently.” (http.www.mampu.gov.my,1993). Pelayanan umum dapat diartikan memproses pelayanan kepada masyarakat / customer, baik berupa barang atau jasa melalui tahapan, prosedur, persyaratan-persyaratan, waktu dan pembiayaan yang dilakukan secara transparan untuk mencapai kepuasan sebagaimana visi yang telah ditetapkan dalam organisasi.
Pelayanan Prima sebagaimana tuntutan pelayanan yang memuaskan pelanggan/masyarakat memerlukan persyaratan bahwa setiap pemberi layanan yang memiliki kualitas kompetensi yang profesional, dengan demikian kualitas kompetensi profesionalisme menjadi sesuatu aspek penting dan wajar dalam setiap transaksi
3. Standar Pelayanan.
Standar pelayanan merupakan ukuran yang telah ditentukan sebagai suatu pembakuan pelayanan yang baik. Standar pelayanan mengandung baku mutu pelayanan. Pengertian mutu menurut Goetsch dan Davis (Sutopo dan Suryanto, 2003:10) merupakan kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan pihak yang menginginkannya.
Dalam teori pelayanan publik, pelayanan prima dapat diwujudkan jika ada standar pelayanan minimal (SPM). SPM (http://www.unila.ac.id/~fisip-admneg/mambo-, 2007) adalah tolok ukur yang dipergunakan sebagai pedoman penyelenggaraan pelayanan dan acuan penilaian kualitas pelayanan sebagai komitmen atau janji dari penyelenggara negara kepada masyarakat untuk memberikan pelayanan yang berkualitas.
Dalam Rancangan Undang Undang Pelayanan Publik (Republik Indonesia, 2007:7) standar pelayanan ini setidaknya-tidaknya berisi tentang: dasar hukum, persyaratan, prosedur pelayanan, waktu penyelesaian, biaya pelayanan, produk pelayanan, sarana dan prasarana, kompetensi petugas pemberi pelayanan, pengawasan intern, penanganan pengaduan, saran dan masukan dan jaminan pelayanan.
Jika suatu instansi belum memiliki standar pelayanan, maka pelayanan disebut prima jika mampu memuaskan pelanggan atau sesuai harapan pelanggan. Instansi yang belum memiliki standar pelayanan perlu menyusun standar pelayanan sesuai tugas dan fungsinya agar tingkat keprimaan pelayanan dapat diukur. Kepuasan masyarakat ini merupakan salah satu ukuran berkualitas atau tidaknya pelayanan publik yang diberikan oleh aparat birokrasi pemerintah. Bersandarkan pada SPM ini, seharusnya pelayanan publik yang diberikan (pelayanan prima) oleh birokrasi pemerintah memiliki ciri sebagaimana dirumuskan dalam kebijakan strategis melalui Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (PAN) Nomor 63/Kep/M.PAN/7/2003 (Menpan, 2003:2) tentang Pedoman Umum Penyelenggaraaan Pelayanan Publik yang meliputi Kesederhanaan, Kejelasan, Kepastian Waktu, Akurasi, Keamanan, Tanggung Jawab, Kelengkapan Sarana dan Prasarana, Kemudahan Akses, Kedisiplinan, Kesopanan dan Keramahan serta Kenyamanan. Inilah potret pelayanan publik dambaan setiap warga masyarakat Indonesia setelah munculnya gerakan reformasi 1998
4. Barang Layanan
Barang layanan dapat dibagi menjadi empat kelompok (Savas dalam Sutopo dan Suryanto, 1987:10-12) :
a. Barang yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan individu yang bersifat pribadi. Barang privat (private goods) ini tidak ada konsep tentang penyediaannya, hukum permintaan dan penawaran sangat tergantung pada pasar, produsen akan memproduksi sesuai kebutuhan masyarakat dan bersifat terbuka. Penyediaan barang layanan yang bersifat barang privat ini dapat mengikuti hukum pasar, namun jika pasar mengalami kegagalan dan demi kesejahteraan publik, maka pemerintah dapat melakukan intervensi.
b. Barang yang digunakan bersama-sama dengan membayar biaya penggunaan (toll goods). Penyediaan toll goods dapat mengikuti hukum pasar di mana produsen akan menyediakan permintaan terhadap barang tersebut. Barang seperti ini hampir sama seperti barang privat. Penyediaan barang ini di beberapa negara dilakukan oleh negara sehingga merupakan barang privat yang dikonsumsi secara bersama-sama.
c. Barang yang digunakan secara bersama-sama (collective goods). Penyediaannya tidak dapat dilakukan melalui mekanisme pasar. Barang ini digunakan secara terus-menerus, bersama-sama dan sulit diukur tingkat pemakaiannya bagi tiap individu sehingga penyediaannya dilakukan secara kolektif yaitu dengan membayar pajak.
d. Barang yang digunakan dan dimiliki umum (common pool goods). Penyediaan dan pengaturan barang ini dilakukan oleh pemerintah karena pengguna tidak bersedia membayar untuk penggunaannya.
Keempat jenis barang di atas dalam kenyataannya sulit dibedakan karena setiap barang tidak murni tergolong ke dalam karakteristik suatu jenis barang secara tegas.
Barang yang bersifat publik murni (pure public goods) biasanya memiliki tiga karakteristik (Olson dan Rachbini dalam Sutopo dan Suryanto, 2003:12):
a. Penggunaannya tidak dimediasi oleh transaksi bersaing (non-rivalry) sebagaimana barang ekonomi biasa;
b. Tidak dapat diterapkan prinsip pengecualian (non-excludability);
c. Individu yang menikmati barang tersebut tidak dapat dibagi yang artinya digunakan secara individu (indisible).
5. Proses Pelayanan
Pelayanan merupakan suatu proses. Proses tersebut menghasilkan suatu produk yang berupa pelayanan kemudian diberikan kepada pelanggan. Pelayanan dapat dibedakan menjadi tiga kelompok (Gonroos dalam Sutopo dan Suryanto, 2003:13):
a. Core service
Core service adalah pelayanan yang diberikan kepada pelanggan sebagai produk utamanya. Misalnya untuk hotel berupa penyediaan kamar. Perusahaan dapat memiliki beberapa core service, misalnya perusahaan penerbangan menawarkan penerbangan dalam negeri dan luar negeri.
b. Facilitating service
Facilitating service adalah fasilitas pelayanan tambahan kepada pelanggan. Misalnya pelayanan “check in” dalam penerbangan. Facilitating service merupakan pelayanan tambahan yang wajib.
c. Supporting service
Supporting service adalah pelayanan tambahan untuk meningkatkan nilai pelayanan atau membedakan dengan pelayanan pesaing. Misalnya restoran di suatu hotel.
Janji pelayanan (service offering) merupakan suatu proses yaitu interaksi antara pembeli (pelanggan) dan penjual (penyedia layanan). Pelayanan meliputi berbagai bentuk. Pelayanan perlu ditawarkan agar dikenal dan menarik perhatian pelanggan. Pelayanan yang ditawarkan merupakan “janji” dari pemberi layanan kepada pelanggan yang wajib diketahui agar pelanggan puas.
B. Tujuan dan Manfaat
Tujuan pelayanan prima adalah memberikan pelayanan yang dapat memenuhi dan memuaskan pelanggan atau masyarakat serta memberikan fokus pelayanan kepada pelanggan. Pelayanan prima dalam sektor publik didasarkan pada aksioma bahwa “pelayanan adalah pemberdayaan”. Pelayanan pada sektor bisnis berorientasi profit, sedangkan pelayanan prima pada sektor publik bertujuan memenuhi kebutuhan masyarakat secara sangat baik atau terbaik.
Perbaikan pelayanan sektor publik merupakan kebutuhan yang mendesak sebagai kunci keberhasilan reformasi administrasi negara. Pelayanan prima bertujuan memberdayakan masyarakat, bukan memperdayakan atau membebani, sehingga akan meningkatkan kepercayaan (trust) terhadap pemerintah. Kepercayaan adalah modal bagi kerjasama dan partisipasi masyarakat dalam program pembangunan.
Pelayanan prima akan bermanfaat bagi upaya peningkatan kualitas pelayanan pemerintah kepada masyarakat sebagai pelanggan dan sebagai acuan pengembangan penyusunan standar pelayanan. Penyedia layanan, pelanggan atau stakeholder dalam kegiatan pelayanan akan memiliki acuan tentang bentuk, alasan, waktu, tempat dan proses pelayanan yang seharusnya.
C. Rangkuman
1. Pelayanan prima merupakan kegiatan pelayanan yang dilaksanakan oleh penyelenggara pelayanan publik sebagai upaya pemenuhan kebutuhan penerima pelayanan maupun pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan secara baik atau minimal sesuai dengan standar pelayanan yang telah ditentukan.
2. Tujuan pelayanan prima adalah memberikan pelayanan yang dapat memenuhi dan memuaskan kebutuhan serta berfokus kepada pelanggan/masyarakat secara sangat baik atau terbaik.
3. Pelayanan prima bermanfaat bagi upaya peningkatan kualitas pelayanan pemerintah kepada masyarakat sebagai pelanggan dan sebagai acuan pengembangan penyusunan standar pelayanan.
DAFTAR REFERENSI
Dahlan, Alwi, dkk. 1995. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
.Menteri Negara Koordinator Pengawasan Pembangunan dan Pendayagunaan Aparatur Negara. 1998. Surat Edaran Menko Wasbangpan Nomor 56/MK.WASBANGPAN 6/98 Tahun 1998 Tentang Penataan dan Perbaikan Pelayanan Umum. Jakarta.
Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara. 2003. Surat Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 63 Tahun 2003 Tentang Pedoman Tata Laksana Pelayanan Umum. Jakarta.
Normann. 1991. Service Management. Chicester, England: Wiley & Son.
Nurhasyim. 2004. Pengembangan Model Pelayanan Haji Departemen Agama Berdasarkan Prinsip Reinventing Government Yang Berorientasi Pada Pelanggan di Kabupaten Gresik. Tesis. Surabaya: Program Pasca Sarjana Universitas Airlangga
Republik Indonesia. 2007. Rancangan Undang-Undang Pelayanan Publik. Jakarta: Sekretariat Negara Republik Indonesia.
Sutopo dan Suryanto, Adi. 2003. Pelayanan Prima. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.






sumber:http://administrasidanmanajemen.blogspot.co.id/2009/01/pengertian-tujuan-dan-manfaat pelayanan.html